h. Tilawah (membaca) al Qur'an
Ramadhan adalah bulan diturunkannya al Qur'an.
"Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh demikian sesiapa yang melihat anak bulan maka hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka hendaklah ia menggantikannya sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." – 185, SURAH Al Baqoroh.
Pada bulan ini Malaikat Jibril pernah turun dan membaca al-Qur'an dengan Rasulullah SAW (HADITH RIWAYAT. Bukhori). Maka tidak anih kalau Rasulullah SAW (yang selalu membaca al Qur'an disepanjang tahun itu) lebih sering membaca pada bulan Ramadhan.
Imam az Zuhdi pernah berkata : " Apabila datang Ramadhan maka kegiatan utama kita (selain puasa) ialah membaca al Qur'an". Hal ini tentu saja dilakukan dengan tetap memperhatikan tajwid dan tujuan dasar diturunkannya al Qur'an untuk ditadabbur(ditatapi dengan serius), difahami dan diamalkan. SURAH. Shod: 29 berbunyi:
Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu dengan penuh dengan keberkat supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya menjadi peringatan kepada orang-orang yang mempunyai fikiran.
i. Memberikan makanan dan sadaqah.
Salah satu amalan Ramadhan Rasulullah ialah memberikan makan kepada orang-orang yang berpuasa. Seperti sabda baginda : "Barangsiapa yang memberi makan kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut " (HADITH RIWAYAT. Turmudzi dan an Nasa'i).
Hal memberi makan dan sedekah selama bulan Ramadhan ini bukan hanya untuk keperluan berbuka malahan juga untuk segala kebajikan. Rasulullah yang terkenal sebagai dermawan dan penuh prihatin terhadap nasib umat, pada bulan Ramadhan sifat dermawannya lebih menonjol hingga dimisalkan sebagai " lebih cepat dari angin " (HADITH RIWAYAT Bukhori ).
j. Mengambil perhatian tentang kesihatan.
Rasulullah mementingkan kesihatan para umatnya. Hal ini dilihat dari beberapa peristiwa dibawah ini:
i. Membersihkan gigi dengan kayu siwak (berus gigi). (HADITH RIWAYAT. Bukhori dan Abu Daud).
ii. Memperhatikan penampilan, seperti pernah diwasiatkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat Abdullah ibnu Mas'ud RA, agar memulakan puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang sedih. ( HADITH RIWAYAT. AL Haitsami)
k. Mengambil berat tentang hak-hak keluarga
Sekalipun puasa adalah ibadah yang khusus diperuntukkan hanyasanya kepada Allah, dan juga juga mempunyai nilai khusus dihadapan Allah, namun puasa menjadi dengan lebih sempurna, jika tidak mengabaikan hak-hak keluarga. Seperti yang diriwayatkan oleh isteri-isteri baginda, Aisyah dan Ummu Salamah RA, Rasulullah tokoh yang paling baik untuk keluarga, selama bulan Ramadhan baginda selalu memenuhi hak-hak keluarga baginda. Bahkan ketika Rasulullah berada dalam puncak i'tikaf, hak keluarga tetap terjaga.
L. Memperhatikan aktiviti da'wah dan masyarakat
Rasulullah SAW menjadikan bulan puasa sebagai bulan penuh amal soleh. Selain amalan soleh yang telah disebutkan, baginda juga aktif melakukan da'wah, bergaul bersama masyarakat, bermusafir dan berjihad.
Dalam sembilan kali Ramadhan yang pernah beliau alami, beliau telah melakukan perjalanan ke Badr (tahun 2 H), Mekah ( tahun 8 H), dan ke Tabuk (tahun 9 H), mengirimkan 6 sariyah (pasukan jihad yang tidak secara langsung beliau ikuti/pimpin), melaksanakan perkahwinan puterinya Fatimah dengan Ali RA, beliau berkeluarga dengan Hafshoh dan Zainab RA, meruntuhkan berhala-berhala Arab seperti Lata, Manat dan Suwa', dan meruntuhkan masjid adh-Dhiror
No comments:
Post a Comment