Followers

Sunday, July 27

Tazkirah - persahabatan?


Sahabat mempunyai kedudukan yang begitu khusus dalam hati seseorang. Apa masalahnya apabila seseorang itu bersahabat dengan lawan jenisnya? Bolehkah kita bersahabat dengan jejaka atau sebaliknya?


Apabila berlaku persahabatan antara lelaki dan wanita sesungguhnya tidak akan ada jaminan hubungan ini benar-benar tulus dan murni. Sekurang-kurangnya, pasti ada harapan dan rasa memiliki. Tidak kira pada si jejaka atau wanita atau kedua-duanya sekali. Mesti ada kemungkinan walau pun pada kadar yang sedikit. Hubungan seumpama ini mempunyai batas atau dinding yang teramat nipis. Terlalu sukar dan rumit untuk membezakan adakah hubungan ini benar-benar sekadar persahabatan atau sudah mula menjurus kepada saling mencintai yang mengharapkan wujudnya hubungan hati dan fizikal. Suatu yang amat sukar dihindari untuk suka yang lebih dari sekadar sahabat. Maka mulalah si jejaka atau wanita itu mengangan-angankan “Kalaulah dia menjadi pendamping dalam hidupku”. Ketika ini sesungguhnya “tazyin syaitan” telah berjaya memainkan peranannya. Bisikan indah dari musuh utama dan pertama (syaitan) telah merempuh masuk ke dalam hati yang telah sedia ada dalam keadaan lemah dan longgar pertahanannya.


Berhentikan Proses Seterusnya!


Oleh itu, para muslimin dan muslimat yang dihormati, jika perkenalan kita sudah berubah menjadi simpati segeralah disusuli dengan pernikahan jika mahu proses persahabatan berlanjutan. Inilah persahabatan yang ideal. Manakala persahabatan di luar akad pernikahan bukanlah persahabatan ala sahabat (Rasulullah SAW).


Sebagaimana yang terjadi antara Ali dan Fatimah. Setelah pernikahan antara Ali dan Fatimah, maka Fatimah pun berterus terang kepada Ali. “Wahai Ali, sebelum aku bernikah dengan engkau di Kota Mekah ini, ada seorang pemuda yang menjadi idola di hatiku. Aku sangat inginkan kelak dia menjadi suamiku. Tapi semuanya itu aku simpan di dalam hatiku.” Kata Fatimah. “Kalau begitu engkau menyesal menikahi aku? Tanya Ali. “Tidak, kerana pemuda itu adalah engkau.” Jawab Fatimah.


Oleh itu, di dalam Islam kita dibenarkan menilai dan menyukai pemuda yang soleh namun ia tidak diluahkan dan memadai disimpan di dalam hati. Sesungguhnya cinta itu boleh ‘menghinggapi sesiapa sahaja’ termasuk orang yang beriman atau para pendakwah. Apabila batas-batas pergaulan dan percampuran antara lelaki dan perempuan dilanggar, proses persahabatan sebegini akan terus bergulir dan tak mungkin dihindari. Oleh itu tidak mustahil jika para pendakwah lelaki dan perempuan juga turut terjebak untuk saling rindu-merindui…


..Sudah terlanjur digosipkan


….Pengendalian diri ketika percampuran antara lelaki dan perempuan adalah suatu yang abstrak. Kita tidak mampu mengukurnya. Hanya Allah sahaja yang Maha Mengetahui. Adakalanya, kita berjauhan dari segi fizikal tetapi hati ‘berdegup’ hebat. Ada juga yang fizikalnya berdekatan tetapi hatinya biasa sahaja. Namun ini bukan bermakna kita dibolehkan untuk bergaul bebas.


Bagaimana pula jika sudah terlanjur digosipkan, daripada fitnah, baik nikah sahaja. Inilah salah satu kesilapan besar. Ia bukanlah keputusan bijak. Tindakan yang diambil dengan menikahi rakan tersebut akan membenarkan sangkaan dan tohmahan orang selama ini. Tindakan sewajarnya yang mesti diambil adalah segera hentikan hubungan tersebut. Jauhilah fitnah dengan mengendalikan hati, namun ketika hati tak terkendalikan jagalah jarak fizikal. Hindarilah perkara-perkara yang mengundang fitnah seperti memberikan hadiah, sering berdua-duaan, sering telefon dan seumpamanya.


Jangan Terperangkap


Hati manusia memang mudah berubah. Pagi kata benci petang pula kata rindu. Sesungguhnya hati merupakan bejana yang paling penting. Ia merupakan kunci segala-galanya. Hati mestilah dikendali dengan sebaik-baiknya. Manakala pandangan pula titik langkah awal yang amat perlu diawasi kerana dari ‘mata jatuh ke hati’.


Sebagaimana yang berlaku pada Ibnu Abbas, ketika menunaikan haji tergoda melihat seorang wanita, maka spontan Nabi SAW menegur dan memalingkan pandangannya dari wanita tersebut. Lalu bersabda:”Jangan kau ikuti pandangan itu dengan pandangan yang lain.”


Ketika inilah peranan iman yang kuat serta aktiviti “tazkiyatun nafs” (penyucian jiwa) perlu dimainkan. Di saat iman sedang merudum, sebaik-baiknya, minimakanlah aktiviti yang melibatkan lawan jenis. Walaupun dalam aktiviti keislaman, yang perlu dijaga adalah diri dan keimanan bukan sekadar jarak sehingga tidak berkomunikasi. Ingatlah, jangan sekali-kali ketika mengibarkan bendera kegiatan Islam dalam masa yang sama menjatuhkan Islam.


Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui kelemahan insan. Lalu Dia telah mengingatkan orang yang beriman serta umat Islam seluruhnya agar menjaga pandangan dengan firman-Nya: “Katakanlah kepada orang-orang beriman lelaki, supaya mereka menundukkan pandangan dan menjaga kehormatan. Itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang mereka usahakan. Katakanlah kepada orang-orang beriman perempuan, supaya mereka menjaga kehormatannya dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasannya, kecuali apa yang biasa lahir daripadanya…. .” (an-Nur:31-32)


Mencegah itu lebih baik dari mengubati. Jagalah batas-batas pergaulan agar tidak terlanjur memendam rasa. Berusahalah membataskan komunikasi dengan urusan-urusan yang penting, jangan sekali mencari alasan dan agenda untuk bertemu. Jangan sekali membuat agenda baru agar dapat berinteraksi kembali. Sesunguhnya jika ini tidak dikawal ia merupakan permulaan tidak berdisiplinnya kita dalam mengamalkan Islam.

Saturday, July 26

Novel - Pudarnya Pesona Cleopatra

gambar hiasan


Habiburrahman El Shirazy


Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalan kandungan aku telah
dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal.” Ibunya Raihana adalah teman karib
ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu” kata ibu.

“Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh
tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu” , ucap beliau dengan nada mengiba.
Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan
ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi dihatinya, meskipun
untuk itu aku harus mengorbankan diriku.


Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya
dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya.
Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa
berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran)
sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun.
Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali. Adikku, tante
Lia mengakui Raihana cantik, “cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata
tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir
titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung
indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang
pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi
usahaku selalu sia-sia.


Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan
datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah
dengan empat group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat
Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya
harapanku adalah mendapat berkah dari Allah SWT atas baktiku pada ibuku yang kucintai.
Rabbighfir li wa liwalidayya!
Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena
aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya.


Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku.
Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang.


Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup
berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang
bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang
lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat,
rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku
mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya
kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak
acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja.
Aku merasa hidupku ada lah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia,
keberadaanku sia-sia.


Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang
berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab ” tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku
belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga” Ada kekagetan yang
kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil ‘mbak’, ” kenapa mas memanggilku mbak, aku
kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku” tanyanya dengan guratan wajah yang sedih.
“wallahu a’lam” jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk,
tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, “Kalau mas tidak mencintaiku,
tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah?
Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak
bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk
membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi
pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini”. Raihana mengiba penuh pasrah.
Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari
terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi
Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku.


Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku
pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi,
Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan
khawatir. “Mas tidak apa-apa” tanyanya dengan perasaan kuatir. “Mas mandi dengan air
panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih” lanjutnya. Aku melepas
semua pakaian yang basah. “Mas airnya sudah siap” kata Raihana. Aku tak bicara sepatah
katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah
berdiri didepan pintu membawa handuk. “Mas aku buatkan wedang jahe” Aku diam saja.
Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan.


Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak
dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. ” Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin
diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?” Tanya Raihana sambil
menuntunku ke kamar. “Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus
kulakukan untuk membantu Mas”. ” Biasanya dikerokin” jawabku lirih. ” Kalau begitu kaos
mas dilepas ya, biar Hana kerokin” sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku
seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengerokin punggungku
dengan sentuhan tangannya yang halus. Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku
semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat
Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan
khusyu. Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis
mesir titisan Cleopatra.


Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam
di istananya.” Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan
denganmu” kata Ratu Cleopatra. ” Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran,
aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu”. Aku mempersiapkan
segalanya. Tepat pukul 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian
pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias
berlian.


Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba ” Mas, bangun, sudah jam setengah
empat, mas belum sholat Isya” kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan
perasaan kecewa. ” Maafkan aku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat
Isya” lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam.
Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak
suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah,
bukankah dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.


Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa
tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku
belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa
dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.


” Mas, nanti sore ada acara qiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk
ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dielukelukan
keluarga tidak datang” Suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada
Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan
segelas wedang jahe.


Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. ” Maaf..maaf jika mengganggu
Mas, maafkan Hana,” lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang
kerja. ” Mbak! Eh maaf, maksudku D..Din..Dinda Hana!, panggilku dengan suara parau
tercekak dalam tenggorokan. ” Ya Mas!” sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan
pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia
dipanggil “dinda”. ” Matanya sedikit berbinar. “Te..terima kasih Di..dinda, kita berangkat
bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah,” ucapku sambil menatap wajah Hana
dengan senyum yang kupaksakan.


Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar dibibirnya. ”
Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan?
Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?”.


Hana begitu bahagia.

bersambung........




Monday, July 21

Tazkirah - putaran kehidupan


Putaran Kehidupan

Saat kau melangkahkan kaki
Jatuh dan bangun sendiri
Semuanya mampu kau redahi

Saat usiamu telah dewasa
Cabaran datang bertimpa
Kau kecewa derita sengsara

Hapuskanlah air matamu
Redha dan teruskanlah usahamu
Pasti kau akan mengerti
Hidup ini

Putarannya tersendiri...
Hentikanlah air matamu
Biarkanlah kisah duka itu berlalu
Mendung hari takkan selalu
Sinar bahagia,

pastikan kau ketemu

pastikan kau ketemu..

Friday, July 18

Surat - warkah dari mesir



Bismillahirrahman nirrahim..

Dgn Nama ALLAH Yang Maha Pemurah lg Maha Penyayang..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Sahabat2 fil Islam,
ALLAH SWT telah berfirman:

“Dan berilah peringatan, sesungguhnya peringatan itu bermanfaat (mendatangkan faedah) kpd org2 yg beriman.” ( Az-Zariyaat: 55 )

Maka pada kesempatan ruang dan masa ini, marilah kita sama2 meluangkan sedikit masa drpd masa 24jam anugerah ALLAH kpd kita semua, utk kita menambah ilmu dan memuhasabah diri kita.Luangkankanlah masa utk kita sama2 mengecas kembali iman2 kita.Luangkanlah masa utk kita menyegarkan semula iman2 yg lesu, di mana hanya IMAN yg teguh yg dapat meninggikan darjat diri kita di sisi ALLAH, seterusnya menjanjikan keBAHAGIAan di dunia dan di akhirat kelak.Sahabat2 fil Islam,ALLAH SWT telah berfirman dlm kitab suci Al-Quran surah Al-Israa' ayat 13-15 yg bermaksud:

"Dan tiap2 seorang manusia Kami kalungkan bahagian nasibnya di lehernya, dan pada hari kiamat kelak Kami akan keluarkn kpdnya kitab (suratan amalnya) yg akan didapatinya terbuka (utk ditatapnya)(Lalu Kami perintahkan kpdnya):"Bacalah Kitab (suratan amalmu), cukuplah engkau sendiri pd hari ini menjadi penghitung terhadap dirimu (tentang segala yg telah engkau lakukan)."Sesiapa yg beroleh hidayah petunjuk, maka sesungguhnya petunjuk yg didapatinya itu utk kebaikan dirinya sendiri, dan sesiapa yg sesat maka sesungguhnya kesan buruk kesesatannya hanya ditanggung oleh dirinya juga. Dan seseorang itu tidak akan memikul dosa org lain (bahkan dosa dirinya sahaja)."

Sahabat2 fil Islam,

Sesungguhnya ajal boleh datang menjelma pd bila2 masa atas arahan ALLAH. Malaikat Mikail akan hadir pd suatu masa yg kita tidak dpt jangkakan. Mungkin pd mlm ini, mungkin pd keesokan pg, pd minggu ini atau mungkin pd minggu hadapan. Wallahu A'alam. ALLAH lebih Mengetahui.

RENUNGKANLAH!!

Adakah kita telah bersedia utk menghadapi kematian dan hari Kiamat?
Adakah kita telah bersedia utk menerima suratan amal kita?
Sudahkah kita bersedia utk membaca segala AMAL yg telah kita lakukan semenjak akil baligh hingga pd saat ini di hadapan ALLAH nnt?

Sesungguhnya suratan amal kita itulah yg akan menjadi neraca kpd ALLAH sama ada utk menganugerahkan JANNATULLAH kpd kita, atau menghumbankan kita ke ke NERAKA yg azab. Dan ketahuilah, SYURGA adalah tempat sebesar2 nikmat dan NERAKA adalah tempat sedahsyat2 azab, yg tidak mampu kita bayangkan.Segala dosa kita, hanya kita yg akan menanggung.

RENUNGKANLAH!!

Adakah amal soleh yg kita lakukan hari ini lebih byk dr dosa yg dilakukan?
Atau hari ini hidup kita lebih dikotori dgn maksiat dosa perkara haram berbanding amal soleh?

Sahabat2 fil Islam,

(Ingatlah) hari Kami menyeru tiap2 kumpulan manusia dgn nama imamnya, kemudian sesiapa diberikan Kitabnya di tgn kanannya, maka mereka itu akan membacanya (dgn gembira), dan mereka tidak dikurangkan (pahala amal-amalnya yg baik) sedikitpun.(Al-Isra': 71)

Adakah kita yakin kita layak utk menerima kitab AMAL kita dgn tgn kanan?
Tepuk dada tanya iman tanya diri.

Layakkah kita?

Layakkah kita?

Layakkah kita?

Sungguh berbahagia mereka yg diserahkan kitab AMAL melalui tangan kanan di padang Mahsyar kelak.
Dan sungguh malang dan celaka mereka yg diserahkan kitab AMAL melalui tgn kiri.

Sahabat2 fil Islam,

Apa yg termampu ana lakukan hanya berkongsi ilmu.Bukalah HATI utk merenung dgn sepenuh hati ayat2 ALLAH di atas. Muhasabahlah diri kita.Dan marilah sama2 kita lakukan perubahan dlm diri.Jgn ditangguh utk melakukan perubahan ke arah kebaikan. Ajal akan datang mengetuk pintu roh pd bila2 masa.Dan pohonlah kekuatan drpd ALLAH utk beramal kebaikan dan beribadah kpdNYA.Wa billahi taufiq wal hidayah..

akhi fil islam,

CoSA_NosTRaz

Nasihat - kecantikan dan kegagahan

CANTIKNYA LELAKI DAN GAGAHNYA WANITA


Kecantikan Lelaki..??Kecantikan seorang lelakibukan kepadarupa fizikaltetapi pada murni rohani.Lelaki yang cantik,adalah:-



1)Lelaki yang mampu mengalirkan airmata untuk ingatan
2)Lelaki yang sedia menerima segala teguran
3)Lelaki yang memberi madu,setelah menerima racun
4)Lelaki yang tenang dan lapang dada
5)Lelaki yang baik sangka
6)Lelaki yang tak pernah putus asaKecantikkan lelaki berdiri di atas kemuliaan hati.

Seluruh kecantikan yang ada pada Nabi Muhammad S.A.W adalah kecantikan yang sempurna seorang lelaki.Kegagahan Wanita..??

Kegagahan seorang wanita bukan kepada pejal otot badan,tetapi pada kekuatan perasaan. Perempuan yang gagah,adalah:-



1)Perempuan yang tahan menerima sebuah kehilangan
2)Perempuan yang tidak takut pada kemiskinan
3)Perempuan yang tabah menangung kerinduan setelah ditinggalkan
4)Perempuan yang tidak meminta-minta agar di penuhi segala keinginan.





Kegagahan perempuan berdiri di atas teguh iman. Seluruh kegagahan yang ada pada Sayidah Khadijah R.A adalah kegagahan sempurna bagi seorang perempuan.

Wednesday, July 16

Nasihat - kecelaruan mahasiswa


"Kecelaruan identiti mahasiswa muslim masa kini"
Beberapa aspek yang perlu ada pd kita sebagai seorang pemuda/di...antaranya...
1) Sifat pemuda
-Kita perlu ingat 5 perkara sblm datngnya 5 perkara.
-Firman Allah:"Para pemuda yg beriman dgn tuhan mereka, Kami akan tambahkan hidayah mereka".
-Mahasiswa muslim perlu ada idealisme (pendirian). Idealisme Mahasiswa terikat dgn keislamannya (apa yg dikatakan dlm Al-Quran).
2) Potensi.
-Mahasiswa perlu ada potensi utk meminpin dr berbagai segi.
3) Harapan.
-Masiswa adalah harapan Keluarga, negara dan yg utama harapan ummat Islam di seluruh dunia (Harapan ummah).
4) Ilmu/Pembelajaran.
-Tuntut ilmu kerana Allah swt.
-Dgn kecemerlangan akan jadi contoh kpd masyarakat.
5)Memori/Ingatan.
-Dorongan Nafsu dan syahwat sangat kuat...
-Ilmu Allah tak akan sampai kpd org yg buat maksiat.
6) Perlu dituntut pd diri kita.-Menjaga n m'perbanyakan ibadah.
-memilih kawan yg baik.
-Pilih hiburan yg di benarkan oleh syara'.

ANTARA SEBAB-SEBAB KECELARUAN IDENTITI.

Almaududi berkata:
-Titik tolak hidup yg salah.
- Kehilangan roh Islam.
-kurangnya kesedaran (Tak sedar realiti hari ini)
-Lupa diri (siapa mereka, apa tujuan kita)
-Mabuk dunia-Tiada bimbingan @ Didikan Agama.

*Sebabkan hilangnya "nilai" identiti mahasiswa dan hilangnya neraca "AlHasanu ma hasanu syrk, AlQabihu maqabibu syrk" maka tak dapat nak bezakan baik@buruk...Sesetengah mungkin boleh tapi tak ada rasa Izzah dlm diri.
*Sabda Rasulullah saw: "Dalam kamu ambil nilaian, hendaklah kamu takut kepada Allah swt..."
*Mujahid Said Hawa Ada berkata: " Kamu berjalan dlm keadaan luka, kalau duduk pun luka juga, jadi kamu teruskan sahaja perjalanan kamu".
*Hilangnya kesyumulan pada Islam dan tak mampu nak bawa kepada orang lain>
*Dasar-dasar yang di lakukan oleh Rasulullah SAW:-Hidupkan jiwa dgn kesedaran Aqidah dan ibadah yag betul.

-Laksanakan Islam
>Rasa Izzah dgn Islam>Dekati Islam macam mana nak buat (Didikdlm rangka nak buat)
>Meninggalkan kelemahan sebagai seorang Dai'e.
-Mengajak sahabatnya hidup secara berjemaah.
-Sentiasa mengislahkan diri dgn sahabat2.
-Ajak lakukan kerja2 dakwah.

*"Ballighu anni walau ayat"
*Peluang yang Allah beri pada kita banyak, tak ade alasan untuk kita tidak buat dan beralasan.
* Berkata Fathi YAkan: " Orang beriman sentiasa membara lampu hidayahnya dan menerangi tempat itu".
*Perlu ada 4 kekuatan pada diri kita:-Qudwah hasanah yang jelas dlm hidup.

-Manhaj yg tersusun.
-Biah solehah.
-Berhajat untuk mendidik/membaiki diri.

*Apa-apa pun harapkan pertolongan Allah swt dalam segala-galanya.